Friday, May 23, 2008

Mencoba ke Selatan dengan Membawa Kerea ke Utara

Seorang bernama Ji Liang bertemu dengan seseorang di kereta yang menuju utara di kaki Gunung Taiban. “kalian mau ke mana ?” Tanya JI Liang.

Kusir yang mengemudikan kereta nampak tidak peduli dengan pertanyaan tadi, orang yang duduk di bagian belakang seperti orang pangkat / bangsawan menjawab “Ke negara Chu”. Ji Liang agak terpana kemudian mendekati lelaki di atas kereta “ Chu ada di selatan, mengapa kalian mengendarai ke arah utara?”

Dengan tenang dan sambil menunjuk ke arah kudanya “ itu tidak masalah . Kudaku sangat cepat”.

Ji Liang menjelaskan “ semakin cepat kuda anda berlari, semaki jauh Anda dari Chu”.

Dengan menunjukkan isyarat ibu jari ke arah kusir “ Tak apa. Kusirku sangat terampil”.

Dengan nada pasrah Ji Liang kembali menegaskan “ Betapapun terampilnya kusir Anda, Anda tak kan sampai ke Chu dengan menuju ke utara”.

Kereta pun tetap melaju ke arah utara “Hi..a!!” seru kusir kereta, mencambukkan cemeti ke punggung kuda. Apa yang ada di dalam pikiran Ji Liang?

Saturday, May 10, 2008

Sekelompok Orang Buta Mencoba Menebak Gajah


Didatangkan seekor gajah kepada sekelompok orang buta, kemudian mereka disuruh menebak bentuk dari gajah tersebut.


Orang buta yang memegang telinga gajah mengatakan bahwa “gajah itu seperti kipas”, sedang yang memegang belalai mengatakan “tidak ,ia seperti pipa”.

Lain lagi orang buta yang sedang naik di atas gajah , mengatakan “ia seperti ranjang”. “Bodoh, ia seperti tali” teriak orang buta yang kebetulan memegang ekor.

Orang buta yang memegang kaki gajah lantang “ia seperti tiang besar”

Drum, ia seperti drum!” teriak orang yang memegang perut gajah.

Sedang yang memegang gading ia mengatakan “ia seperti tanduk kerbau!”


Setelah seekor gajah tersebut dipindahkan dari mereka, kesemua orang buta tersebut kemudian beteriak lantang “aku yang benar”.


*) Disarikan dari “50 Fabel Populer” diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dari buku aslinya “Popular Chinese Fables”

Karya sastera terbaru yang menambah referensi Anda dalam bentuk fabel. Dongen-dongen sebelum tidur yang biasanya dikisahkan oleh seorang ibu atau nenek kepada anak atau cucunya sebagian besar adalah fabel. Fabel bukan hanya bacaan yang menyenangkan bagi anak-anak tapi juga menarik , mendidik, merupakan perenungan yang mendalam, serta dapat dinikmati oleh semua orsng di segala usia.


Mungkin fabel ini sepertinya sudah kuno, zaman dulu kala. Tetapi karena semua itu diringkas dalam judul-judul yang penuh makna, fable ini menjadi lebih seoerti idiom-idiom yang sering digunakan masyarakat di zaman modern sekalipun.


Anda bisa terhibur saat mengulang-ulang cerita yang penuh dengan kisah-kisah kuno dan Anda juga bisa terpesona pada kehalusan dan ringkasan makna yang terkandung disampaikan.